Frame

APA ITU FRAME?

Secara harafiah, frame itu cuman sebuah kotak dengan dimensi panjang x lebar yang besarannya bervariasi tergantung dari isinya. Lebih jelasnya, kalo kita pergi ke toko buku ato ke tempat cuci cetak foto, biasanya banyak tuh dijual frame2 foto dengan segala ukuran. Bahkan frame juga bisa dibuat berdasarkan pesanan di tempat tukang frame lukisan.

Tanpa disadari, sebelum kita mem-frame sebuah foto / lukisan / piagam atau apapun itu, pasti sudah melalui proses seleksi. Biar ga malu2in setelah dipajang; atau setidak-tidaknya pas orang liat ato ngelirik bakalan ngomong, wuiii keren juga tuh framenya ato gambarnya ato lukisannya. Analoginya, semua itu kita lakukan dengan satu alasan agar, apa yang terdapat di dalam atau isi dari apa yang kita frame itu akan terlihat menjadi lebih indah dan kasat mata, bahasa kerennya lebih standout. Ujung2nya kita ngerasa bangga frame kita dipuji orang.

Demikian pula halnya dengan pengartian frame dalam film atau video; yang membedakan, dalam film atau video besaran film itu sudah ditentukan terlebih dahulu berdasarkan media outputnya, yang kemudian kita kenal dengan nama resolusi dan aspect ratio.

Secara teknis, kalo lihat media perekam jaman dulu yang masih berbentuk roll film, maka dengan jelas kita bisa melihat  bentuk asli dari sebuah frame.

Sebelum kita memulai, coba deh bayangkan gambar apa yang bisa kita lukis dalam sebuah frame seperti di atas.

Layaknya seorang pelukis, frame itu adalah sebuah bidang tempat kita melukis  obyek yang akan kita rekam. Obyek itu sendiri bisa berupa orang, binatang, benda, pemandangan dan lain sebagainya. Layaknya sebuah hasil karya seni, obyek itu kemudian bisa kita percantik, baik dari sisi warna, tampilan dan lain sebagainya demi menunjang pesan / emosi yang akan kita sampaikan. Untuk itulah, dalam membuat sebuah karya audio-visual diperlukan konsistensi karena frame yang kita ambil itu berjumlah sangat banyak, dan setiap frame yang dihasilkan itu sangat berharga. Ibarat tidak akan ada uang seribu rupiah tanpa adanya 1 rupiah. Yup, segitu pentingnya harga sebuah frame dalam sebuah sequence.

Pada masa pita kaset, frame tidak dapat lagi dilihat dengan kasat mata karena pita kaset video menggunakan teknologi magnetic. Sebuah frame baru dapat dilihat setelah footage dimasukkan ke dalam peralatan editing. Dalam teknologi magnetic, setiap frame terbagi menjadi dua bagian atas dan bawah, atau biasa disebut dengan istilah upper dan lower field. Sehingga apabila perpaduan upper dan lower field tidak sempurna maka terjadilah yang disebut dengan “jitter” atau “glitch”. Hal ini biasa ditemukan pada saat produksi gerakan animasi dengan durasi yang sangat-sangat pendek.

Dalam masa digital seperti saat ini, frame kembali dapat dilihat sebelum masuk ke mesin editing, karena teknologi kamera digital saat ini merekam pergerakan secara frame by frame layaknya pengambilan foto secara continue.

Frame atau Framing, adalah kunci dari pengambilan gambar yang baik. Banyak faktor yang mempengaruhi keindahan frame seperti; kualitas pencahayaan, komposisi, angle dsbnya. Tapi tanpa mengerti dan mendalami arti sebuah frame maka semua ilmu teknik camera tidak akan ada gunanya. Makanya, banyak cameraman yang bagus itu berangkat dari seorang photographer yang bagus pula, karena rata2 mereka ini dapat menghargai arti sebuah frame dengan baik. (in)

So, percantiklah kanvas anda, karena setiap frame itu berharga!

Leave a comment