Definisi Corporate Social Responsibility (CSR) – Part 1

Secara definisi Corporate Social Responsibility / Tanggung Jawab Social Perusahaan atau yang biasa disebut dengan CSR adalah:

“Tanggung jawab serta komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat tempatan, karyawan dan keluarganya secara berkelanjutan (sustainable) serta upaya-upaya dalam menjaga lingkungan hidup, alam dan iklim tempatan; yang mana kesemua upaya tersebut akibat dampak  sosial yang terjadi dari keberadaan perusahaan”.

Kegiatan CSR ini biasanya dilakukan oleh para karyawan / anggota keluarga para karyawan yang secara langsung berinteraksi dengan para stakeholders, namun tidak jarang pula kegiatan CSR ini dijalankan oleh pihak ketiga yang ditunjuk oleh perusahaan.

Komitmen perusahaan dalam menyelenggarakan program CSR ini, sebenarnya sangat membantu pemerintah baik itu pusat maupun lokal. Hal ini dikarenakan lokasi operasional dari perusahaan-perusahaan tersebut yang terlokalisir dan tidak jarang berada di daerah-daerah yang remot  jauh dari jangkauan kepemerintahan. Sehingga perusahaan-perusahaan ini dapat dengan cepat dapat mengidentifikasi permasalahan-permasalahan sosial dan permasalahan pelestarian alam yang terjadi di seputar lokasi operasional mereka.

Namun secara fakta yang terjadi di lapangan, banyak dari perusahaan-perusahaan yang kurang memahami definisi CSR ini secara jelas. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa kegiatan atau kontribusi yang bersifat sesaatpun dijadikan portofolio CSR perusahaan. Sebagai contoh bantuan bencana alam atau renovasi gedung sekolah tanpa kelanjutan program lainnya dan itupun telah berlangsung beberapa tahun yang lampau. CSR bukanlah sekedar sebuah bantuan atau hibah, terlebih hanya sebuah acara seremonial, tapi CSR merupakan komitmen program jangka panjang yang berkelanjutan.

Dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, program-program CSR biasanya terbagi dalam beberapa kategori:

  1. Pendidikan (Education)
  2. Pemberdayaan (Empowerment)
  3. Peningkatan Kualitas Hidup (Enhancement)
  4. Pelestarian Budaya (Culture)

Pendidikan (Education)

mendidik-anak-sd-dengan-baikMenunjang peningkatan kualitas pendidikan adalah yang paling banyak digeluti /diminati oleh perusahaan-perusahaan hampir di segala bidang di Indonesia. Hal ini dikarenakan secara fakta, masih terjadi kesenjangan baik itu secara sarana prasarana maupun kualitas pendidikan di Indonesia. Sebagai contoh, dengan sangat jelas kita bisa melihat perbedaan gedung-gedung sekolah yang ada di kota-kota besar dengan yang ada di daerah pedalaman. Tidak hanya itu, perbedaan kualitas dan kuantitas para pendidiknyapun sangatlah kontras terlihat.

Upaya yang biasa dilakukan dalam bidang pendidikan:

  • Beasiswa bagi pelajar yang kurang mampu dan berprestasi.
  • Peningkatan sarana dan prasarana sekolah.
  • Peningkatan kualitas pendidik melalui training dsbnya.
  • Meningkatkan pengetahuan dan wawasan anak didik.
  • Dsbnya.

Pemberdayaan (Empowerment)

petani-768x506Dalam pemberdayaan masyarakat, diperlukan komitmen dan effort yang sangat luar biasa dari perusahaan. Kenapa? Karena program pemberdayaan itu ibarat kita menanam pohon buah yang dimulai dari benih, dipupuk, disiram, dipelajari apa bila tidak berbuah sampai dengan bagaimana menjual buah tersebut. Dan program ini biasanya dilakukan serentak di beberapa titik untuk mengurangi potensi kecemburuan sosial di masyarakat tempatan.

Dalam merancang program pemberdayaan, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan beberapa faktor demi kesuksesan dan keberlanjutan dan program yang akan dijalankan. Faktor-faktor tersebut antara lain: iklim daerah, jenis tanah, adat istiadat lokal, dan beberapa faktor penunjang lainnya.

Berikut adalah beberapa contoh dari program pemberdayaan yang dapat dilakukan:

  • Pertanian terpadu.
  • Sapi bergulir.
  • Pemanfaatan lahan kebun tumpang.
  • Pemberdayaan ibu rumah tangga dan wanita.
  • Peningkatan kalitas seni prakarya (membatik, tenun dsbya).
  • Pemanfaatan limbah kering.
  • Peningkatan ketrampilan dan kecakapan usaha kejuruan.
  • Pemberdayaan masyarakat asli (indigenous people)
  • Dsbnya.

Peningkatan Kualitas Hidup (Enhancement)

cara-cuci-tanganMeskipun terkesan bersifat bantuan sesaat, namun dampak dari program-program dalam Enhancement bersifat jangka panjang dan berkelanjutan, dalam artian hasil dari program ini tidak hanya dapat dinikmati oleh satu atau dua generasi saja.Sebagai contoh, program kesehatan. Kesehatan disini tidak hanya dalam konotasi kita sakit dan berobat gratis, tapi lebih dari pada itu, program ini secara berkala mengadakan seminar atau pelatihan untuk hidup bersih, pencegahan AIDS, konseling bagi ibu-ibu hamil dan lain sebagainya.

Beberapa contoh dari program Enhancement yang dapat dilakukan:

  • Kesehatan.
  • Pengadaan air bersih.
  • Pengadaan listrik.
  • Pengadaan atau pembetulan fasos dan fasum.
  • Pengadaan atau pembetulan jalan.
  • Peningkatan kualitas hidup masyarakat asli (indigenous people)
  • Dsbnya.

Pelestarian Budaya (Culture)

Banyak pihak yang menganggap upaya pelestarian budaya ini tidak termasuk dalam CSR, bahkan menganggap sebelah mata terhadap program ini. Namun berdasarkan pengalaman yang saya alami di lapangan, di Indonesia ada beberapa perusahaan yang secara nyata melakukan aksi-aksi konkrit dalam melestarikan budaya masyarakat tempatan secara terus menerus, khususnya seni budaya yang mulai dilupakan generasi muda saat ini.

Perlu kita catat, Indonesia adalah sebuah negara yang unik karena terdiri dari berbagai macam suku dengan ribuan seni budaya. Banyak seni-seni kebudayaan para leluhur yang saat ini telah dinyatakan punah atau dalam status berbahaya karena sudah dilupakan.

Upaya pelestarian ini tidak hanya menyelamatkan seni-seni budaya tersebut, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat  terutama di bidang kepariwisataan.

“Upaya menjaga lingkungan hidup, alam dan iklim tempatan akan saya bahas di halaman berbeda

Berdasarkan paparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa selain mempunyai asas berkelanjutan CSR juga memiliki prinsip-prinsip antara lain akuntabilitas, transparansi, perilaku etis, penghormatan kepada kepentingan para pemangku kepentingan, dan penegakan hak asasi manusia (HAM).

Bagi kebanyakan perusahaan-perusahaan yang sudah memasuki pasar dunia, program-program CSR adalah sebuah keharusan yang menjadi tuntutan klien dan calon klien. Tidak hanya sekedar berbicara program di atas kertas, tetapi pasar sudah menuntut hasil audit dari program CSR yang menjelaskan peran aktif dan keberhasilan dari ptogram-program yang dijalankan. Ada beberapa perusahaan yang saat ini menjadikan CSR bagian dari Green Operation, bahkan ada pula yang menjadikan CSR bagian dari filosofi/visi-misi perusahaan. (in)

Leave a comment